Selasa, 23 Februari 2021

Leadership impian

 Siapakan yang pantas menjadi leader impian ? bagaimana standar menjadi leader impian ? Apakah anda bisa menjadi leader impian ? 

Jumat, 23 September 2016

Global Leadership : Peran Teamwork bagi seorang pemimpin

Global Leadership : Peran Teamwork  Bagi seorang pemimpin

Seorang pemimpin harus visioner, mampu menetapkan misi-misi yang ditargetkannya, memiliki konseptual manajemen untuk mencapai misi-misi yang telah ditetapkannya dan dapat menerapkan strategi dan taktik dilapangan kehidupan  yang sebenarnyanya. 

Seorang pemimpin adalah seorang pilot atau driver perusahaan. Ia penentu keputusan,  maju atau mundur tergantung kepada keputusannya.  Ia mengatur irama kemajuan perusahaan.  Mau bergerak cepat atau lambat, mau untung besar atau untung kecil , semua ada di pundak seorang pemimpin.

Perusahaan atau sebuah lembaga tidak hanya membutuhkan  visi, misi dan strategi manajemen dari  seorang pemimpin perusahaan.  Karena, sehebat apapun seorang pemimpin, ia hanya bisa berfikir , merancang strategi, dan menuangkannya kedalam strategi perusahaan.  Tetapi , bukan dia yang berkerja keras dilapangan.  Ia butuh bantuan orang lain, Ia membutuhkan orang-orang yang professional  dalam kemampuan teknis dan taktis dilapangan kerja. Ia butuh orang lain agar visi, misi dan strateginya berjalan sesuai yang sudah dirancangnya,

Ia membutuhkan  sebuah team.  Sebuah  team work yang bersamanya bahu membahu mencapai bahkan bila perlu melebihi target yang diinginkannya .  Ia butuh banyak figure,  Ia butuh  orang – orang ahli  dalam berbagai bidang dan terampil bekerja dilapangan.

Sebuah Teamwork , yang bukan saja saling mengenal keahlian diantara mereka. Tetapi,  Teamwork yang saling terkoneksi, saling mengisi, saling  membangun kepercayaan, saling  berbagi ilmu dan keterampilan.  Teamwork yang membangun sebuah manajemen ilmu, membangun sebuah langkah besar dari proyeksi managemen, misi dan visi yang sudah digariskan.

Teamwork yang selalu memberi masukan dikala system yang dibangun tidak efektif, tidak efisien, boros, tidak profitable, dan memberi masukan pemecahan terhadap masalah yang terjadi kepada sesame anggota team maupun ke atasan.

Teamwork yang terdidik, terampil, highskill, memahami prosedur kerja, bahkan mampu memberi  saran untuk perbaikan prosedur kerja, sesuai langkah manajemen dan teknologi yang digunakan, sesuai visi dan misi serta target yang sudah disosialisasikan.

Teamwork yang dibentuk seorang pimpinan, berfungsi sebagai kaki, tangan, telinga dan fungsi-fungsi lain  bagi seorang pimpinan. 

Teamwork , dimana seorang pimpinan dan orang-orang yang ada didalamnya akan selalu menjadi bagian dan membuat dirinya  ingroup.  Ia seperti bagian dirinya.  Ia adalah saudaranya. Ia adalah anak-anaknya. Kesejahteraannya, kesehatannya, masa depannya sama dengan dirinya .   Ia adalah teman sejatinya dikala suka dan duka, dikala perusahaan sedang terpuruk maupun disaat perusahaan sedang maju pesat.
Gagal atau berhasil tugas yang dilakukan oleh teamworknya, berarti, gagal atau berhasil juga pekerjaannya, kepemimpinannya.  Karena boleh jadi, kegagalan mereka, karena pengetahuan yang kurang pada mereka, akibat tidak pernah diberi pelatihan yang cukup oleh pimpinannya.  Sehingga, kekurangan pengetahuan menyebabkan skill mereka menjadi terbatas.  Keterampilan yang terbatas ini membuat mereka tak bisa menyelesaikan beban pekerjaan yang diberikan kepadanya.

Ibarat seorang Jendral, anggota teamworknya adalah prajuritnya.  Bisa memenangkan pertempuran dan peperangan, tidak saja karena strategi perang yang hebat, tetapi didukung oleh skill hebat dari teknologi hebat yang disediakan pimpinannya. 

Karena itu, hanya Jendral yang dekat dengan seluruh prajuritnya yang berhasil memenangkan perang. Karena, prajurit akan mengorbankan apapun untuk menjaga kehormatan dirinya, perusahaannya, pimpinannya, kalau ia merasa dekat, dihargai dan merasa satu dengan pimpinannya.

Demikian pentingnya, teamwork bagi seorang pemimpin.


Jumat, 26 Agustus 2016

Global leadership:belajar dari Sun Tzu

Global Leadership :  Belajar dari Sun Tzu
1.       Analisis diri.  Pertahanan yang terbaik adalah tatkala seseorang atau suatu lembaga melakukan analisis diri terhadap kelemahan dan kelebihan organisasinya, kelebihan dan kekurangan teknologi pendukung fungsi lembaganya, kelebihan dan kekurangan sumber daya manusia yang ada dilembaganya, kelebihan dan kekuarangan budaya kerja didalam organisasinya dan kelebihan dan kekurangan hubungan sosial orang-orang yang ada didalamnya.
2.       Pahami kenyataan yang ada. Lingkungan fisik dan sosial budaya menampakan diri sebagai mana adanya.  Perubahan-perubahan selalu  terjadi padanya.  Perubahan-perubahan ini  merupakan kenyataan yang harus difahami oleh siapapun yang ada disebuah lembaga.  Kemana arah perubahan, apa yang berubah, dampak positif dan negatif perubahan, cara mengatasinya , harus difahami  secara cerdas sebagai sebuah kenyataan yang cair .  Kemampuan menganalisis dan mensintesis kenyataan akan menentukan kualitas dari lembaga tersebut serta manusia-manusia yang ada didalamnya.
3.       Pelajari cara berperang.  Perang tidak hanya secara fisik, militeristik. Tetapi, dapat terjadi dalam berbagai bentuk.   Setiap zaman membentuk model perang.  Baik dalam bentuk teknologi, strategi, psikologi, budaya,  model intelejen dll.  Zaman modern melahirkan  kekayaan  strategi  perang.  Banyak hal  wajib dipelajari  untuk memperkaya kekayaan intelektual  orang dan  lembaga untuk membuat lembaganya menjadi  yang terdepan dalam medan persaingan dan mengambil keuntungan dari kemampuan memenangkan kompetisi.
4.       Harapkan hasil terjelek.  Banyak orang lebih senang mengkhayalkan keberhasilan dari pada memikirkan hal terburuk. Padahal realitas tak sama dengan khayalan.  Sun Tzu mengajarkan pikirkan hasil yang terjelek dulu, pikirkan kalau yang terjadi justru yang pahit-pahit.  Tujuannya agar kita kritis terhadap penyebab kegagalan atau hal yang pahit-pahit.  Sehingga, bisa diperkirakan langkah demi langkah yang benar sehingga kegagalan dapat dihindari.
5.       Kerjakan secara benar.  Ketika semua langkah telah dihitung dengan matang,  telah dipertimbangkan efektivitasnya, maka semua langkah harus dikerjakan dengan benar.
6.       Bakar jembatan, kalau semua langkah benar telah dihitung, telah dijalankan, maka teruskan melaju kedepan, jangan selalu berfikir kebelakang dan takut memasuki masa depan, bakar ketakutan-ketakutan yang tak perlu.
7.       Kerjakan dengan lebih baik.  Semua langkah harus dilakukan dengan baik, tetapi, harus terus dicari cara yang lebih baik, tidak berhenti pada satu langkah yang sudah dianggap baik.  Banyak perubahan yang menuntut  cara kerja yang lebih baik dan lebih baik lagi.  Dulu cukup ditik dengan mesin ketik, tetapi sekarang harus dengan komputer.
8.       Kerjakan serentak, semua sisi dari sebuah lembaga harus memulai serentak sesuai dengan tugas-tugasnya, sehingga, sistem dapat berjalan.  Bila ada bagi yang tak bekerja, padahal seharusnya bekerja, maka mekanisme sistem terhambat, hal ini akan merugikan, karena itu, kerjakan serentak
9.       Hidup tidak sendiri, banyak pihak lain, banyak kompetitor,  mereka berusaha melihat, memata-matai, apa kelebihan dan kekurangan organisasi kita, Biarkan mereka menerka.

10.   Ketika mereka terus memata-matai kita  , maka , tunjukkan caranya berperang versi kita, tunjukkan keunggulan-keunggulan kita, sehingga , para kompetitor tertinggal dan sibuk menerka kita akan melakukan apa. Maka kemenangan didepan mata.

Minggu, 01 Mei 2016

Global leadership: penentu keberhasilan strategi memimpin

Humans are social creatures. It requires the presence of another human being. It was not a perfect man. It is precisely the presence of another human being makes perfect. A leader will never succeed alone. It can be a successful leader thanks to the success of those they lead. It can be successful because it can maximize the full potential of those they lead. 
Leaders who failed not because his brain is not smart, but he could not optimize the competence of everyone in each level of the organization he leads. It can work hard to pursue success, but it will be worth it when you can not make everyone he leads work wholeheartedly, full capacity of thinking, full of skill and creativity, its full spirit.

Leadership impian

 Siapakan yang pantas menjadi leader impian ? bagaimana standar menjadi leader impian ? Apakah anda bisa menjadi leader impian ?